Definisi
Jaringan
Pengertian sederhana dari
jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang
dapat digunakan untuk
menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan-pesan, saling
terkait satu dengan lainnya
di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan,
menggali dan saling
berbagi-pakai terhadap informasi yang tersedia. Pada umumnya yang
dihubungkan oleh jaringan
terdiri dari komputer mikro, terminal, printer dan media
penyimpan data, serta
perangkat jaringan lainnya. Jaringan komputer terbagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Local Are Network (LAN)
2. Metropolitan Area
Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Berikut akan kami jelaskan
masing-masing dari tiga jenis jaringan diatas.
o Local Area Network (LAN)
Local Area network (LAN),
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar
informasi. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan LAN, yaitu jaringan
Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to Peer, setiap
komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation
maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang
bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. LAN
seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi
pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah
(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN
modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan
megabit/detik
o Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN
yang
berukuran lebih besar dan
biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan
bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki
sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi
untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching
membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah
ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang
diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus)
atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel
unidirectional dimana semua komputer dihubungkan.
o Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali
mencakup negara atau benua.
WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk
menjalankan program
aplikasi. Mesin-mesin ini biasa disebut HOST. Didalam literature juga biasa
disebut sebagai End System. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi,
atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host
lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari
pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah
jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap
menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu
kabel transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit,
channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk
menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel
penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan
pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan
komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node,
intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya. Kita biasa
menyebut komputer switching dengan ROUTER. Setiap host dihubungkan ke LAN
tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu
sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran
komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.
Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan
router-router dan saluran-saluran komunikasi yang memindahkan paket dari host
tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan
dengan pengalamatan jaringan.
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak
kabel atau saluran
telepon yang menghubungkan
sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan
melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui
router lainnya. Ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router
lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router
dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan
kemudian baru diteruskan.
Topologi
Jaringan
Topologi jaringan komputer
adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Dapat juga
diartikan suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan. Pada PT. Mandala Airlines menggunakan topologi
jaringan star. Berikut berikut ini adalah beberapa tipe topologi jaringan
komputer lainnya yang banyak digunakan.
• BUS
• STAR
• RING
• TREE
Masing-masing topologi diatas
mempunyai ciri-ciri dan karakteristik tersendiri serta kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Berikut akan kami jelaskan beberapa tipe jaringan
diatas.
- BUS
Pada topologi bus semua
terminal terhubung kejalur komunikasi. Informasi yang dikirim akan melewati
semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang
dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi
tersebut akan diterima dan diproses, jika alamat tersebut tidak sesuai, maka informasi
tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewati.
STAR
Topologi star dirancang sedemikian, sehingga seluruh komputer dan
peralatan lain terhubung secara langsung pada suatu pusat jaringan yang berupa
hub atau konsentrator. Hub atau konsentrator bertindak sebagai pengelola dan
pengendali semua fungsi dalam jaringan. Hub juga berfungsi sebagai repeater
aliran data. Data pada jaringan bertopologi star selalu melintasi hub atau
konsentrator sebelum melanjutkan ketujuan akhirnya.
- RING
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara
menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul
mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data
dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa
alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
- TREE
Topologi ring menggabungkan
dua topologi sekaligus yaitu topologi bus dan topologi star. Topologi jaringan
ini meliputi beberapa kelompok konfigurasi workstation bertopologi star yang
kemudian dihubungkan dalam kabel utama sebagai bus. Dalam topologi tree dimungkinkan
melakukan perluasan jaringan secara mudah.
Secara umum suatu jaringan
terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini :
Ø
NIC (Network Interface
Card)
Ø
Router
Ø
Modem
Ø
Hub
Ø
Switch
Ø
Bridge
Ø
Repeater
v NIC
NIC atau kartu antarmuka jaringan atau kartu jaringan merupakan
peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer
workstation atau jaringan dengan
komputer server. NIC berfungsi untuk menghubungkan antara komputer dengan kabel
jaringan yang terpasang secara fisik. Pemasangan card ini dihubungkan pada slot
ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI bahkan
pada beberapa motherboard komputer NIC sudah terpasang secara onboard. Dalam
komputer notebook NIC kadang-kadang dipasang pada slot PCMCIA. Secara umum NIC
tersedia untuk kabel Coaxial dan kabel Twisted-pair.
Router
Router adalah perangkat yang dapat digunakan untuk menghubungakn
dua jaringan local yang mempunyai protocol sama pada lapisan jaringan OSI
sedangkan protocol pada lapisan fisik dan link berbeda. Jadi fungsi utama
Router digunakan untuk pengiriman data jika terdapat perbedaan dalam beberapa
bagian protokol. Perbedaan dari beberapa bagian protokol ini terjadi pada
hubungan antar jaringan LAN dengan LAN dalam suatu WAN (Wide Area Network).
Router ini menghubungkan antar LAN tersebut.
v Modem
Modem (Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk
pengiriman data pada jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses
pengiriman data dilakukan secara serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi
tinggi dengan prinsip dasar modulasi. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan
sinyal analog mengingat sinyal digital mempunyai jarak jangkau yang pendek
sebagai akibat pengaruh redaman maupun derau pada media pengirimannya, sedangkan
pada sinyal analog meskipun mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama
pengiriman tetapi hal ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi
tinggi.
v Hub
Hub meupakan pusat koneksi semua node pada jaringan. Semua
peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lain melalui hub. Hub bertindak
sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolan serta pengembangan
jaringan.
v Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN
yang terpisah dan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan
cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil.
Meskipun terhubung dengan jaringan yang bebeda pada masing-masing port, switch
dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan.
A B C D E F
G H
SELECTED
ON-LINE
iMac iMac
v Bridge
Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan
besar dalam dua jaringan yang lebih kecil. Bridge juga berfungsi sebagai MAC
relay. Bridge juga transparan terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim
IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan diawasi oleh bridge dan langsung
cross ke host yang dituju.
v Repeater
Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat atau
sinyal jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara
memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima serta memancarkannya kembali
isyarat tersebut. Repeater apa berupa alat yang terpisah atau menjadi satu
dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang
melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Repeater juga
berfungsi untuk mempebesar batasan panjang satu segmen.
Protokol
Jaringan
Protokol adalah
aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa
komputer di dalam sebuah
jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku
bagi cara-cara atau metode
mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan
kecepatan transfer data.
Protokol-Protokol yang
dikenal adalah sebagai berikut :
- Ethernet
- Local Talk
- Token Ring
- FDDI
- ATM
ü Ethernet
Ethernet mula-mula dikembangkan oleh Digital Equipment Cooporation
(DEC), Intel dan Xerox mulai tahun 1980. Usaha pembakuan telah dilakukan oleh Intitute Of Electronics and Electrical
Engineers (IEEE). Pembakuan atau
standar ini dikenal sebagai standar IEEE 802.3 yang menjadi dasar perkembangan
Ethernet selanjutnya. ProtocolEthernet sejauh ini adalah protocol yang paling
banyak digunakan, Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision
Detection). Sistem ini menjelaskan
bahwa setiap komputer memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum mengirimkan
sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas atau bersih komputer
akan mentransmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer
akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika jaringan telah bersih.
Kadangkala dua buah komputer melakukan transmisi pada saat yang sama, ketika
hal ini terjadi, masingmasing komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan
secara acak untuk mentransmisikan data kembali. Metode ini dikenal dengan
koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network. Ada beberapa macam tipe
jaringanEthernet antara lain sebagai berikut :
• 10 Base-5 menggunakan kabel coaxcial tebal (RJ-8)
• 10 Base-2 menggunakan kabel coaxcial tipis (RJ-58)
• 10 Base-36 menggunakan kabel broadband
• 10 Base-T menggunakan kabel UTP kategori 3 (UTP Cat-3)
• 10 Base-F menggunakan kabel serat optik (fiber optic)
Sebagai perkembangan dari standar ethernet 802.3 ditetapkan
standar jaringan Fast Ethernet IEEE 802.3u untuk jaringan ethernet yang
memerlukan kecepatan transmisi yang lebih tinggi. Standar ini meningkatkan
kecepatan jaringan Ethernet dari 10 Mbps menjadi 100 Mbps dengan perubahan pada
struktur kabel. Ada
tiga tipe jaringan fast Ethernet yaitu :
• 100 Base-TX menggunakan kabel UTP cat-5
• 100 Base-FX menggunakan kabel serat optik
• 100 Base-T4 menggunakan kabel UTP cat-3
Standar 100 Base-TX menjadi
popular karena sangat kompatibel dengan standar 10 Base-T. Perkembangan
berikutnya dari jaringan Ethernet adalah Gigabit Ethernet yang menggunakan
standar IEEE 802.3z. sistem jaringan ini mampu melakukan transmisi data maksimum
sampai 1000 Mbps. Ada dua tipe jaringan ini yaitu :
• 1000 Base-X menggunakan kabel serat optik dan twinax
• 1000 Base-T menggunakan kabel UTP cat-5e
ü Local Talk
LocalTalk adalah sebuh protokol network yang dikembangkan oleh
Apple Komputer,
Inc ntuk mesin-mesin komputer
Macintosh . Metode yang digunakan oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with
Collision Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD.
Adapter LocalTalk dan cable twisted pair khusus dapat digunakan untuk menghubungkan
beberapa komputer melewati port serial. Sistem operasi Macintosh memungkinkan
koneksi secara jaringan peer-to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus
Protokol LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan garis lurus, bintang, ataupun
model pohon dengan menggunakan kabel twisted pair . Kekurangan yang paling mencolok
yaitu kecepatan transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps.
ü Token Ring
Protokol Token Ring di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun
1980. Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran
seperti Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu
dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah sinyal token bergerak
berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak
dari sebuah komputer menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di
salah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya
ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan
diantara masing-masing komputer.
Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan bintang atau star
dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optic . Dan dapat
melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan
Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang.
ü FDDI
Fiber
Distributed Data Interface (FDDI)
adalah sebuah Protokol jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih
jaringan bahkan pada jarak yang jauh . Metode aksesnya yang digunakan oleh FDDI
adalah model token. FDDI menggunakan dua buah topologi ring secara fisik.
Proses transmisi baiasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah
ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua. Sebuah keuntungan
dari FDDI adalah kecepatan dengan menggunakan fiber optic kabel pada kecepatan
100 Mbps.
ü ATM
ATM adalah singkatan dari
Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang
mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. ATM mentarnsmisikan data
kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya
paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM
bekerja pada model topologi bintang , dengan menggunakan kabel fiber optic
ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua
atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP)
untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
ü Media Transmisi
Sesuai dengan fungsinya
yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke komputer lainnya,
maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang nantinya digunakan
untuk keperluan transmisi. Media transmisi memerlukan suatu jalur fisik antara transmitter
dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi dibagi menjadi dua yaitu
:
- Media Terarah (Guided Transmision Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah
ujung yang satu dengan ujung yang lainnya sudah jelas, contoh : kabel. Bila
sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area local, maka
dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel merupakan komponen
fisik jaringan yang paling rentan dan harus diinstalasi secra cermat dan
teliti. Kabel sebagai media transmisi yang terpadu yang secara umum digunakan
untuk transmisi data adalah coaxcial, twisted pair, dan fiber optic.
a.
Coaxcial
Coaxcial secara umum digunakan sebagai antenna televisi, transmisi
telephone jarak jauh, link komputer dan LAN. Coaxcial dapat digunakan untuk
sinyal analog maupun digital. Coaxcial terdiri dari dua konduktor, dibentuk
untuk beroperasi pada pita frekuensi. Kabel coaxcial terdiri dari dua
penghantar yaitu penghantar dalam yang berupa inti tembaga dan penghantar luar
yang berbentuk serabut (shield).

Gambar Kabel coaxcial
B.
Twisted
Pair
Twisted pair merupakan jenis kabel paling sederhana yang paling
banyak digunakan dalam membangun jaringan komputer. Kabel berpilin (Twisted Pair), menggunakan kabel berpasangan dimana
tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk.
Banyak digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu mengirimkan bandwidth
dengan jumlah yang besar. Kabel ini menggunakan konektor seri Registered Jack (RJ), dan tergantung dari jenis kategorinya.
Untuk kategori 2 menggunakan RJ11 sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan
RJ-45.
Jenis kabel Twisted Pair menurut
pelindungnya dapat di bagi menjadi:
• Unshiled
Twisted Pair (UTP)
• Shielded
Twisted pair (STP)
• Screened
Shielded Twisted Pair (S/STP)
• Screened
Unshielded Twisted Pair (S/UTP)
C.
Fiber
Optic
Fiber optik adalah teknologi perkabelan terkini yang memiliki
kecepatan sangat tinggi. Kabel fiber optic bentuknya sama dengan kabel
coaxcial. Jenis kabel ini tidak menggunakan tembaga (cooper), melainkan serat optik. Dimana sinyal yang dialirkan berupa berkas
cahaya. Mampu mengirimkan bandwidth lebih banyak. Banyak digunakan untuk komunikasi
antar Backbone, LAN dengan kecepatan tinggi. Pada pusat kebel terdapat inti kaca
yang merupakan tempat cahaya akan berpropagasi. Pada fiber bermode banyak, diameter
inti sebesar 50 mikron (_ setebal diameter rambut manusia). Sedangkan fiber bermode
tunggal memiliki diameter setebal 8-10 mikron. Berdasarkan jumlah sumber cahaya
yang masuk pada core FO, kabel FO dibagi menjadi 2 yaitu:
§
Multimode, jumlah sumber
lebih dari 1. Menggunakan diameter core dengan ukuran 50 micron – 100 micron
§ Singlemode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core dengan
ukuran 2 – 8micron
Sistem Komunikasi Fiber
optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
a. Transmitter berupa Laser Diode ( LD ) dan Light
Emmiting Diode (LED)
b. Media transmisi berupa fiber optik
c. Receiver yang merupakan detektor penerima
digunakan PIN dan APD.
a. Transmitter
Transmitter terdiri dari 2
bagian yaitu :
o
Rangkaian elektrik
berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog, selanjutnya
data tersebut ditumpangkan kedalam sinyal gelombang optik yang telah termodulasi
o
Sumber gelombang optik
berupa sinar Laser Diode (LD) dan LED (light emmiting diode)yang pemakaiannya
disesuaikan dengan sistem komunikasi yang diperlukan.
§
Laser Diode dapat digunakan
untuk sistem komunikasi optik yang sangat jauh seperti Sistem Komunikasi Kabel
Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), karena laser LD mempunyai
karakteristik yang handal yaitu dapat memancarkan daya dengan intensitas yang
tinggi, stabil, hampir monokromatis, terfokus, dan merambat dengan kecepatan
sangat tinggi, sehingga dapat menempuh jarak sangat jauh. Pembuatannya sangat
sukar karena memerlukan spesifikasi tertentu sehingga harganya pun mahal. Jadi
LD tidak ekonomis dan tidak efisien jika digunakan untuk sistem komunikasi
jarak dekat dan pada trafik kurang padat.
§
LED digunakan untuk sistem
komunikasi jarak sedang dan dekat agar sistem dapat ekonomis dan efektif karena
LED lebih mudah pembuatanya, sehingga harganya pun lebih murah.
b. Receiver
Receiver atau bagian
penerima terdiri dari 2 bagian yaitu detektor penerima dan rangakaian elektrik.
a. Detektor penerima
berfungsi untuk mengkap cahaya yang berupa gelombang optik pembawa informasi,
dapat berupa PIN diode atau APD (Avalance Photo Diode) pemilihannya tergantung
keperluan sistem komunikasinya.
§
Untuk komunikasi jarak jauh
digunakan detektor APD yang dapat bekerja pada panjang gelombang 1300 nm, 1500
nm serta 1550 nm dengan kualitas yang baik Artinya detektor APD mempunyai
sensitivitas dan response yang tinggi terhadap sinar laser LD sebagai pembawa
gelombang optik informasi.
§
Untuk komunikasi jarak
pendek lebih efisien jika menggunakan ditektor PIN diode, karena PIN baik
digunakan untuk bit rate rendah dan sensitivitasnya tinggi untuk LED.
§
Sumber cahaya LD terlihat
memiliki daya lebih besar, stabil, konstan pada bit rate berapapun, sedangkan
sumber cahaya LED mempunyai daya pancar yang lebih kecil dan pada bit rate 100
Mbps dayanya mulai menurun.
§
Detektor penerima PIN
bereaksi baik pada bit rate rendah tetapi kurang sensitif bila bit rate
dinaikan.
§
Detektor penerima APD lebih
sensitif pada bit rate tinggi. Untuk transmisi jarak jauh diperlukan daya
pancar yang lebih besar dan sensitifitas yang tinggi, sistem fiber optik akan
menggunakan laser LD sebagai sumber cahaya dan APD sebagai detektor penerima.
Sedangkan untuk transmisi jarak dekat cukup digunakan LED sebagai sumber optik
dan PIN sebagai ditektor penerima.
§
Rangkaian elektrik
berfungsi untuk mengkonversi cahaya pembawa informasi terhadap data informasi
terhadap data informasi yang dibawa dengan melakukan regenerasi timing,
regenerasi pulse serta konversi sinyal elektrik ke dalam interface V.28 yang
berupa sinyal digital dan sebaliknya.
c. Atenuasi
Atenuasi adalah besaran
pelemahan energi sinyal informasi dari fiber optik yang dinyatakan dalam dB dan
disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu absorpsi, hamburan (scattering) dan
mikro-bending. Gelas yang merupakan bahan pembuat fiber optik biasanya terbentuk
dari silicon-dioksida (SiO2). Variasi indeks bisa diperoleh dengan menambahkan bahan
lain seperti titanium, thallium, germanium atau boron. Dengan susunan bahan
yang tepat maka akan didapatkan atenuasi yang sekecil mungkin. Atenuasi
menyebabkan pelemahan energi sehingga amplitudo gelombang yang sampai pada
penerima menjadi lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh pemancar.
Ø Absorpsi.
Absorpsi merupakan sifat
alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu gelas dapatmengabsorpsi sebagian
besar cahaya seperti pada daerah ultraviolet. Hal ini disebabkan oleh adanya
gerakan elektron yang kuat. Demikian pula untuk daerah inframerah, terjadi
absorpsi yang besar. Ini disebabkan adanya getaran ikatan kimia. Oleh karena
itu sebaiknya penggunaan fiber optik harus menjauhi daerah ultraviolet dan
inframerah. Penyebab absorpsi lain adanya transmisi ion-ion logam dan ion OH. Ion
OH ini ternyata memberikan sumbangan absorpsi yang cukup besar. Semakin lama
usia suatu fiber maka bisa diduga akan semakin banyak ion OH di dalamnya yang
menyebabkan kualitas fiber menurun.
Ø Hamburan
Seberkas cahaya yang
melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias disepanjang gelas tadi, sebagian
energinya akan hilang dihamburkan oleh benda benda kecil yang ada di dalam
gelas. Hamburan yang disebabkan oleh tumbukan cahaya dengan partikel tersebut
dinamakan hamburan Rayleigh. Besarnya hamburan Rayleigh ini berbanding terbalik
dengan pangkat empat dari pangjang gelombang cahaya yaitu : 1/ λ . Sehingga
dapat disimpulkan untuk lamda kecil, hamburan Rayleigh besar dan sebaliknya.
Hamburan Rayleigh memberikan loss akibat hamburan sangat kecil dibandingkan dengan loss fiber optik
multimode. Karena itu fiber optik singlemode lebih baik mutunya sebagai media
transmisi dibandingkan dengan fiber optik multimode.
Ø Mikro-bending
Atenuasi lainya adalah
atenuasi yang disebabkan mikro-bending yaitu pembengkokan fiber optik untuk
memenuhi persyaratan ruangan. Namun pembengkokan dapat pula terjadi secara
tidak sengaja seperti misalnya fiber optik yang mendapat tekanan cukup keras
sehingga cahaya yang merambat di dalamnya akan berbelok dari arah transmisi dan
hilang. Hal ini tentu saja menyebabkan atenuasi.
B.
Media
Tak Terarah (Un-Guided Transmision Data)
Suatu media yang digunakan
untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang satu
dengan ujung yang lainnya
tersebar, contoh : nirkabel (wireless). Komunikasi ini
mengirimkan sinyal ke udara
berdasarkan spektrum elektromagnetik.
1.
Transmisi
Radio
Perkembangan teknologi komunikasi radio sangat pesat, penggunaan
wireless-LAN sudah semakin populer. Untuk mengirimkan data menggunakan
komunikasi radio ada beberapa cara yaitu :
• Memancarkan langsung, sesuai dengan permukaan bumi
• Dipantulkan melalui lapisan atmosfir
Komunikasi radio ini
menggunakan frekuensi khusus supaya tidak mengakibatkan interference dengan penggunaan frekuensi lainnya, frekuensi
yang boleh digunakan disebut ISM band. ISM singkatan dari Industrial, Scientific and Medical.
2.
Komunikasi
Satelit
Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar
benua. Dimana
untuk menghubungkannya
diperlukan teknologi satelit. Menurut jaraknya satelit bisa dikategorikan
menjadi :
• Geostationary
• Medium-Earth Orbit
• Low-Earth Orbit
Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small Aperture
Terminal
(VSAT). VSAT adalah sebuah
stasiun bumi kecil yang bekerja pada satelit geostasioner, dan digunakan untuk
berbagai aplkasi di dunia telekomunikasi, termasuk data interaktif pelayanan
komunikasi suara, data, video digital serta dapat diaplikasikan untuk jaringan
WAN (Wide Area Network). Jaringan VSAT sendiri dapat diintgrasikan dengan jaringan
lain yang sudah ada misalnya PSTN dan jaringan internet.
VSAT merupakan suatu mikristation yang dapat menghubungkan dua
tempat yang secara geografis sangat berjauhan. Hubungan antara dua buah VSAT
menggunakan perantara satelit. Terminal ini memiliki antena setinggi 1 meter
dan membutuhkan daya sekitar 1 watt. VSAT memiliki kecepatan uplik sebesar 19.2
Bps, sedangkan kecepatan downlinknya bisa mencapai 512 Kbps. Untuk merelay
komunikasi antara dua buah VSAT yang berjauhan, diperlukan stasiun bumi khusus
yang dinamakan hub (hub disini berbeda dengan hub pada LAN).
VSAT memiliki dua unit bagian, yaitu Indoor Unit dan Outdoor Unit.
Indoor unit terdiri dari moden dan interface yang menghubungaka ke peralatan
pelanggan sepertan komputer, LAN, Telephones, atau PABX. Sedangkan Outdoor unit
terdiri dari antna, Up-Down Converter, penguat SSPA, dan LNA. Diameter antena
biasanya antara 1,8 meter sampai 3,8 meter. Antara indoor dan outdoor
dihubungkan oleh IFL (Inter Facility Link) berup[a kebel coaxcial dengan
redaman yang kecil. Keuntungan menggunakan VSAT adalah baik pengirim atau
penerima tidak tergantung pada letak geografisnya. Disamping keuntungan adapula
kerugiannya VSAT adalah Delay time yang lama.
3.
Frame
Relay
Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang memungkinkan
beberapa pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan.
Untuk lalu lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih efisien
daripada sirkuit sewa (leased line) yang disediakan khusus untuk satu pelanggan
(dedicated), yang umumnya hanya terpakai 10% sampai 20% dari kapasitas
lebarpita (bandwidth)-nya. Dalam teknik telekomunikasi, penyakelaran paket
(packet switching) dikembangkan untuk memenuhi komunikasi data yang sifatnya
cepat dan akurat. Sebuah paket dapat digambarkan seperti sebuah amplop atau
sampul surat tercatat; mempunyai alamat tujuan, alamat pengirim atau alamat
kembali jika kiriman tidak sampai, dan tentu saja isi pesannya atau berita-nya
sebagai hal yang pokok Dalam paket yang berisi data elektronik, masih
dilengkapi dengan deteksi kesalahan, ada pula konfirmasi dari si penerima dalam
bentuk kode yang dikirim kembali ke pengirim, apakah paket dapat diterima
secara utuh. Pada paket data ini ada istilah frame (bingkai) yakni yang
menyatakan batas bingkai sebuah paket. Batas frame ditandai dengan flag. Demikianlah
sehingga data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam bentuk frame-frame. Berikut
adalah karakteristik frame relay :
- Call Control dilakukan
pada koneksi logical.
- Multiplexing dan
switching dilakukan di layer 2
- Tidak ada flow control
dan error control pada setiap hop
- Flow control dan error
control dilakukan di layer atasnya
- Menggunakan single data
frame.
OSI Model
Model referensi OSI (Open
System Interconnection) menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu
software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media
jaringan ke suatu software
aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual
terbagi ke dalam 7 lapisan
dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang
spesifik. Model ini
diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International
Standards Organization
(ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol
internasional yang
digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System
Interconnection) Reference
Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open
system. Open System dapat
diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi
dengan sistem-sistem lainnya.
Model OSI memiliki tujuh
layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan
tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi
tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti
sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan
aliran informasi yang melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga
fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar
keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin
sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
v Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam
dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI
berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada
software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum
ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi
proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah
lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas
dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport
data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware
dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya
diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah
lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan
sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.
1.
Physical
Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel
komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan
bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh
sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam
hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan
berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon
suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua
arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan
masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik
yang berada di bawah physical layer.
2.
Data
Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw
data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan
transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan
tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi
sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian
data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer
menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame,
maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan
akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data,
maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak
secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini,
perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame
yang rusak tersebut.Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa
menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila
acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang.
Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan
rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas
layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal
kualitas dan harganya.
Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga
sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses
pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme
pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang
buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan
aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.
Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa
menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan
pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah
bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling
mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing)
telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam. Jaringan
broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah
dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat
digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer.
3.
Network
Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah
desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket
dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang
“dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan
misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat
berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket
tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu
banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang
bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas
pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada
network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti
menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap
pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi
batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga
dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan
oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan
lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena
ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian
juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi
semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda
untuk saling terinterkoneksi.
4.
Transport
Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session
layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data
tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut
harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer
bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan
yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer.
Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer
dapat membuat koneksi jaringan yang banyak.
Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan
untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan
koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa
koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer,
dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport
layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang
meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi,
terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah
transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan
membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat
koneksi dimulai.
Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber
ke tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa
percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada
layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain
yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau
mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan
antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end
Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu
channel, transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan
koneksi pada jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu
proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin
itu ingin bercakap-cakap. Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus
informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri host
yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan
peranan penting pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian
aliran antara host dengan host berbeda dengan pengendalian aliran router dengan
router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip yang sama digunakan
untuk kedua jenis pengendalian tersebut.
5.
Session
Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data
biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan
yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan
pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam
bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat
lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal),
session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran
pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian
protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan
tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini,
session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang
memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang
dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang
satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara
dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi
crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer
ulang.
6.
Pressentation
Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta
untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.
Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri
suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan
pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer
memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan
pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para
pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan
tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan
interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item
yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya
dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode),
integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan
dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi,
struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai
dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer
mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang
digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan
sebaliknya.
7.
Application
Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya
terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil
keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan
bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang
berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan
dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan
menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan
program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani
setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan
fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor
menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut
harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut.
Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem
file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda,
cara menyatakan barisbaris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file
dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk
mengatasi adanya ketidakkompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan
pekerjaan appication layer, seperti pada surat
elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas
bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Keamanan
Jaringan
Keamanan jaringan saat ini
menjadi isu yang sangat penting dan terus berkembang. Beberapa kasus menyangkut
keamanan sistem saat ini menjadi suatu garapan yang membutuhkan biaya
penanganan dan proteksi yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital seperti
sistem pertahanan, sistem perbankan dan sistem-sistem setingkat itu,
membutuhkan tingkat keamanan yang sedemikian tinggi. Hal ini lebih disebabkan
karena kemajuan bidang jaringan komputer dengan konsep open sistemnya sehingga
siapapun, di manapun dan kapanpun, mempunyai kesempatan untuk mengakses
kawasan-kawasan vital tersebut.
Keamanan jaringan
didefinisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya daya terhadap upaya
penyingkapan, modifikasi, utilisasi, pelarangan dan perusakan oleh person yang
tidak diijinkan. Beberapa insinyur jaringan mengatakan bahwa hanya ada satu
cara mudah dan ampuh untuk mewujudkan sistem jaringan komputer yang aman yaitu
dengan menggunakan pemisah antara komputer dengan jaringan selebar satu inci,
dengan kata lain, hanya komputer yang tidak terhubung ke jaringanlah yang
mempunyai keamanan yang sempurna. Meskipun ini adalah solusi yang buruk, tetapi
ini menjadi trade-off antara pertimbangan fungsionalitas dan memasukan
kekebalan terhadap gangguan.
Protokol suatu jaringan
sendiri dapat dibuat aman. Server-server baru yang menerapkan protokol-protokol
yang sudah dimodifikasi harus diterapkan. Sebuah protokol atau layanan (service)
dianggap cukup aman apabila mempunyai kekebalan ITL klas 0 (tentang ITL akan dibahas
nanti). Sebagai contoh, protokol seperti FTP atau Telnet, yang sering
mengirimkan password secara terbuka
melintasi jaringan, dapat dimodifikasi dengan menggunakan teknik enkripsi.
Jaringan daemon, seperti sendmail atau fingerd, dapat dibuat lebih aman oleh
pihak vendor dengan pemeriksaan kode dan patching. Bagaimanapun, permasalahan
miskonfigurasi, seperti misalnya spesifikasi yang tidak benar dari netgroup,
dapat menimbulkan permasalahan kekebalan (menjadi rentan). Demikian juga kebijakan
dari departemen teknologi informasi seringkali memunculkan kerumitan pemecahan
masalah untuk membuat sistem menjadi kebal.
1.
Tipe Threat
Terdapat dua kategori threat yaitu threat pasif dan threat
aktif.
Threat pasif
melakukan pemantauan dan
atau perekaman data selama data ditranmisikan lewat fasilitas komunikasi.
Tujuan penyerang adalah untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirimkan.
Kategori ini memiliki dua tipe yaitu release of message contain dan traffic analysis. Tipe Release
of message contain memungkinan penyusup utnuk mendengar
pesan, sedangkan tipe traffic
analysis memungkinan penyusup untuk
membaca header dari suatu paket sehingga bisa menentukan arah
atau alamat tujuan paket dikirimkan. Penyusup dapat pula menentukan panjang dan
frekuensi pesa
Threat aktif merupakan pengguna gelap suatu peralatan terhubung fasilitas
komunikasi untuk mengubah transmisi data atau mengubah isyarat kendali atau
memunculkandata atau isyarat kendali palsu. Untuk kategori ini terdapat tida
tipe yaitu : message-stream
modification, denial of message service dan masquerade. Tipe message-stream modification memungkinan pelaku untuk memilih untuk menghapus, memodifikasi,
menunda, melakukan reorder dan menduplikasi pesan asli. Pelaku juga mungkin
untuk menambahkan pesan-pesan palsu. Tipe denial of message service memungkinkan pelaku untuk merusak atau menunda sebagian
besar atau seluruh pesan. Tipe masquerade memungkinkan
pelaku untuk menyamar sebagi host atau switch asli dan berkomunikasi dengan
yang host yang lain atau switch untuk mendapatkan data atau pelayanan.
2.
Internet Threat Level
Celah-celah keamanan sistem internet, dapat disusun dalam skala
klasifikasi. Skala klasifikasi ini disebut dengan istilah skala Internet Threat
Level atau skala ITL. Ancaman
terendah digolongkan dalam
ITL kelas 0, sedangkan ancaman tertinggi digolongkan dalam ITL kelas 9.
Kebanyakan permasalahan keamanan dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kategori utama,
tergantung pada kerumitan perilaku ancaman kepada sistem sasaran, yaitu :
• Ancaman-ancaman lokal.
• Ancaman-ancaman remote.
• Ancaman-ancaman dari lintas firewall.
Selanjutnya klasifikasi ini
dapat dipisah dalam derajat yang lebih rinci, yaitu :
• Read access
• Non-root write and execution access
• Root write and execution access
Table Skala Internet Threat
Level (ITL)
Seberapa besar tingkat
ancaman dapat diukur dengan melihat beberapa faktor, antara lain :
• Kegunaan sistem
• Kerahasiaan data dalam sistem.
• Tingkat kepetingan dari integritas data
• Kepentingan untuk menjaga akses yang tidak boleh terputus
• Profil pengguna
• Hubungan antara sistem dengan sistem yang lain.
3.
Enkripsi
Setiap orang bahwa ketika dikehendaki untuk menyimpan sesuatu
secara pribadi, maka kita harus menyembunyikan agar orang lain tidak tahu.
Sebagai misal ketika kita megirim surat kepada
seseorang, maka kita membungkus surat
tersebut dengan amplop agar tidak terbaca oleh orang lain. Untuk menambah
kerahasiaan surat tersebut agar tetap tidak secara
mudah dibaca orang apabila amplop dibuka, maka kita mengupayakan untuk membuat mekanisme
tertentu agar isi surat
tidak secara mudah dipahami. Cara untuk membuat pesan tidak mudah terbaca
adalah enkripsi. Dalam hal ini terdapat tiga kategori enkripsi antara lain :
§
Kunci enkripsi rahasia,
dalam hal ini terdapat sebuah kunci yang digunakan untuk meng-enkripsi dan juga
sekaligus men-dekripsi informasi.
§
Kunci enksripsi public,
dalam hal ini dua kunci digunakan, satu untuk proses enkripsi dan yang lain
untuk proses dekripsi.
§
Fungsi one-way, di mana
informasi di-enkripsi untuk menciptakan “signature” dari informasi asli yang
bisa digunakan untuk keperluan autentifikasi.
Enkripsi dibentuk dengan berdasarkan suatu algoritma yang akan
mengacak suatu nformasi menjadi bentuk yang tidak bisa dibaca atau tak bisa
dilihat. Dekripsi adalah proses dengan algoritma yang sama untuk mengembalikan
informasi teracak menjadi bentuk aslinya. Algoritma yang digunakan harus terdiri
dari susunan prosedur yang direncanakan secara hati-hati yang harus secara
efektif menghasilkan sebuah bentuk terenkripsi yang tidak bisa dikembalikan
oleh seseorang bahkan sekalipun mereka memiliki algoritma yang sama
Algoritma sederhana dapat dicontohkan di sini. Sebuah algoritma
direncanakan, selanjutnya disebut algoritma (karakter+3), agar mampu mengubah
setiap karakter menjadi karakter nomor tiga setelahnya. Artinya setiap
menemukan huruf A, maka algoritma kan
mengubahnya menjadi D, B menjadi E, C menjadi F dan seterusnya. Sebuah pesan
asli, disebut plaintext dalam bahasa kripto, dikonversikan oleh
algoritma karakter+3 menjadi ciphertext (bahasa
kripto untuk hasil enkripsi). Sedangkan untuk mendekripsi pesan digunakan
algoritma dengan fungsi kebalikannya yaitu karakter-3
Metode enkripsi yang lebih umum adalah menggunakan sebuah
algoritma dan sebuah kunci. Pada contoh di atas, algoritma bisa diubah menjadi
karakter+x, di mana x adlah variabel yang berlaku sebagai kunci. Kunci bisa
bersifat dinamis, artinya kunci dapt berubahubah sesuai kesepatan untuk lebih
meningkatkan keamanan pesan. Kunci harus diletakkan terpisah dari pesan yang
terenkripsi dan dikirimkan secara rahasia. Teknik semacam ini disebut sebagai
symmetric (single key) atau secret key cryptography. Selanjutnya akan muncul
permasalahn kedua, yaitu bagaimana mengirim kunci tersebut agar kerahasiaannya terjamin.
Karena jika kunci dapat diketahui oeleh seseorang maka orang tersebut dapat membongkar
pesan yang kita kirim.
Untuk mengatasi permasalahan ini, sepasang ahli masalah keamanan
bernama Whitfield Diffie dan Martin Hellman mengembangkan konseppublic-key
cryptography. Skema ini, disebut juga sebagai asymmetric encryption, secara
konsep sangat sederhana, tetapi bersifat revolusioner dalam cakupannya.
Kunci privat dijaga kerahasiaanya oleh pemiliknya atau diterbitkan
pada server kunci publik apabila dihendaki. Apabila kita menginginkan untuk
mengirimkan sebuah pesan terenkripsi, maka kunci publik dari penerima pesan
harus diberitahukan untuk mengenkripsi pesan. Saat pesan tersebut sampai, maka
penerima akan mendekripsi pesan dengan kunci privatnya. Jadi konsep sederhana
yang diaplikasikan di sini adalah bahwa sebuah pesan hanya bisa didekripsi
dengan sebuah kunci privat hanya apabila ia sebelumnya telah dienskripsi dengan
kunci public dari pemilik kunci yang sama.
Enkripsi ini memiliki bersifat one-way function. Artinya proses
enkripsi sangat mudah dilakukan, sedangkan proses dekripsi sangat sulit
dilakukan apbila kunci tidak diketahui. Artinya untuk membuat suatu pesan
terenkripsi hanya dibutuhkan waktu beberapa detik, sedangkan mencoba
mendekripsi dengan segala kemungkinan membutuhkan waktu ratusan, tahuanan
bahkan jutaan tahun meskipun menggunakan komuter yang handal sekalipun
Enkripsi one-way digunakan untuk bebearap kegunaan. Misalkan kita
memliki dokumen yang akan dikirimkan kepada seseorang atau menyimpan untuk kita
buka suatu saat, kita bisa menggunakan teknik one-way function yang akan
menghasilkan nilai dengan panjang tertentu yang disebut hash..Hash merupakan
suatu signature yang unik dari suatu dokumen di mana kita bisa menaruh atau
mengirimkan bersama dengan dokumen kita. Penerima pesan bisa menjalankan
one-way function yang sama untuk menghasilkan hash yang lain. Selanjutnya hash tersebut
saling dibanding. Apabila cocok, maka dokumen dapat dikembalikan ke bentuk
aslinya.
Tujuan
Kriptografi
Tujuan dari sistem
kriptografi adalah :
§
Confidentiality : memberikan kerahasiaan pesan dan menyimpan
data dengan menyembuyikan informasi lewat teknik-teknik enkripsi.
§
Message Integrity : memberikan jaminan untuk tiap bagian bahwa
pesan tidak akan mengalami perubahan dari saat ia dibuat samapai saat ia dibuka.
§
Non-repudiation : memberikan cara untuk membuktikan bahwa suatu
dokumen datang dari seseorang apabila ia mencoba menyangkal memiliki dokumen
tersebut.
§
Authentication : memberikan dua layanan. Pertama mengidentifikasi keaslian suatu
pesan dan memberikan jaminan keotentikannya. Kedua untuk menguji identitas
seseorang apabila ia kan
memasuki sebuah sistem.
Dengan demikian menjadi
jelas bahwa kriptografi dapat diterapkan dalam banyak bidang Beberapa hal di
antaranya :
• Certificates (Digital
IDs) .
• Digital signatures.
• Secure channels.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar